Senin, 10 Agustus 2009

Pentingnya Mendongeng untuk si Buah Hati

Mendongeng adalah proses kretif. Dengan mendongeng orang tua akan makin banyak membaca dan makin mudah menanamkan nilai-nilai luhur pada anak dengan caranya masing-masing melalui kegiatan mendongeng.

Menurut sebuah tulisan, dijelaskan bahwa kegiatan mendongeng dapat dilakukan sejak anak masih dalam rahim, karena dua indera dapat mengantarkan anak bisa membaca yaitu telinga dan mata. Melalui telinga anak sudah mampu mendengar cerita-cerita kita, utamanya pada trisemester ketiga. Sedangkan melalui mata, anak akan menggambarkan apa-apa yang ditangkap otaknya dari cerita kita sehingga si anak mendapatkan gambaran-gambaran dari kata-kata yang kita ucapkan.



Ada beberapa posisi yang bisa dipraktekkan orangtua dalam membacakan dongeng untuk anak. Posisi dipangku untuk anak yang belum mampu duduk sendiri, kedua posisi dipangku tetapi anak dibiarkan memegang buku, dan ketiga anak duduk disamping orang tua. elain mampu mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak, orang tua juga akan bangga mampu mengantarkan anak memasuki perjalanan hidupnya.

Melalui dongeng secara tidak langsung orang tua akan menanamkan kesukaan anak terhadap buku. Dengan teknik bercerita yang baik akan membuat kesan yang mendalam pada diri anak dan terbawa hingga dewasa kelak. Beberapa teknik membaca dongeng untuk anak antara lain :


1. Bacakan cerita dengan hati

2. Buat seekspresif mungkin (tertawa, meringkik, menangis, kaget, dll)

3. Jangan membaca terlalu cepat. Sesuaikan dengan kemampuan anak.

4. Gunakan teknik membaca fast, slow atau pause (dramatisasi cerita)

5. Jangan lupa untuk membacakan judul, penulis, dan ilustrator buku tersebut, untuk membentuk apresiasi anak pada karya sebuah buku.

Dengan menanamkan budaya membaca sejak dini melalui kegiatan mendongeng akan membantu anak mengenalkan menghayati dan menghargai nilai-nilai kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar